Penutup Lantai Keramik - Mengikuti Marmer dan Granit

Tren berlangsung di homogeneous tile, keramik untuk kalangan menengah atas.
Pasar penutup lantai dan dinding keramik memiliki beberapa segmen. Segmen paling bawah adalah keramik biasa yang banyak dipakai kalangan menengah bawah. Ukurannya 20 x 20 sampai 30 x 30 dengan motif polos dan warna putih atau ivory. Bahannya tanah liat ( clay ) dibakar, baru dicetak dan di- glaze . Harganya paling tinggi Rp40.000/box.
“Keramik ini sudah menjadi komoditas. Karena itu dari dulu begitu-begitu saja. Standar. Jadi, di segmen ini tidak ada tren,” kata Achmad Wijaya, Ketua Umum Asosiasi Industri Keramik Indonesia (Asaki).
Segmen kedua adalah keramik untuk kalangan menengah. Bentuk dan ketebalannya sama dengan keramik standar. Hanya kualitasnya lebih baik. Ukurannya juga lebih besar. Misalnya, 40 x 40 atau 50 x 50. Warna dan motifnya pun lebih beraneka. “Trennya saat ini mengikuti homogeneous tile ,” ujarnya. Harganya di atas Rp40.000 – Rp90 ribuan per box.
Segmen ketiga adalah homoge neous tile untuk kalangan menengah atas. H omoge neous tile diproduksi menurut proses pembentukan batu alam. Jadi, pencampuran bahan utama dengan motif dilakukan sejak awal mencakup seluruh bodi, sehingga saat dicetak membentuk satu kesatuan warna antara bagian atas dan bawah.
Homoge neous tile lebih tebal dan keras. Pengilapan dilakukan dengan di- polish . Beda dengan keramik biasa yang dibakar dulu baru di- printing . Itu pun hanya di bagian atas. Sedangkan pengilapan dengan memberi lapisan glazur. Karena itu kalau keramik biasa dipoles glazurnya hilang, homogeneous tile dipoles makin bagus. “Tren berlangsung di segmen keramik ini. Arahnya ke keramik berukuran 60 x 60 ke atas, dengan corak dan warna natural kayak marmer dan granit,” katanya .

Keramik Cina
Tren serba besar itu tidak terlepas dari maraknya kehadiran lantai keramik Cina. “Tren keramik di Cina mengarah ke serba besar karena mereka sudah main di Eropa. Kalau gede-gede produksinya lebih efisien. Mau tak mau kita mengikuti,” ungkap CEO PT Claytan Indonesia , produsen saniter, table ware, dan pipa keramik Claytan itu. Harga homoge neous tile di atas Rp100 ribu - Rp200-an ribu per box.
Di atas homoge neous tile adalah marmer dan granit yang pasarnya kalangan high end . Karena ditakik dan dicetak dari alam, warna dan motifnya mengikuti apa yang dihasilkan alam. “Trennya tidak pernah aneh-aneh karena sudah given ,” kata Wijaya. Marmer dan granit biasanya diiris lebih tebal, lebar, dan berat.
Harganya pun lebih tinggi. Marmer Rp300-an ribu/meter, sedangkan granit Rp600-an ribu. “Motifnya unik. Tak ada duanya,” tukasnya. Meskipun satu corak dan warna, motif marmer yang satu dan yang lain tak pernah serupa. Seperti sidik jari manusia. Itulah yang membuatnya eksklusif sekaligus pembeda dengan homogeneous tile. Granit dan marmer bisa dipoles sampai mengilat seperti kaca. Yoenazh K Azhar, Joko Yuwono
 
Natural Lebih Fleksibel
Para produsen membenarkan, lantai keramik dengan motif natural masih akan mewarnai tren keramik tahun depan. Tidak hanya mengikuti motif marmer dan granit tapi juga material alam lain seperti kayu, besi, dan tekstil.
Ada banyak alasan kenapa motif natural tetap bertahan. Selain mengikuti tren rumah modern minimalis, motif itu cocok disandingkan dengan semua aplikasi desain interior-eksterior. Dipasang di rumah tinggal atau gedung komersil sama menariknya. Motif itu juga mampu menampilkan kesan hangat dan mewah.
“Setidaknya, jika pendukung interior lain tidak menonjol, keramik lantai bermotif alam bisa menutupinya,” kata Agus Suryo Widagdo, Regional Sales Manager PT Dwimitra Nuansa Satria, produsen Platinum.
Platinum yang dikenal dengan keramik ber- tone lembut ini akan melansir tipe baru awal 2007. Ia belum mau menyebutkan seperti apa desainnya, karena ingin memberi kejutan ke pasar. Ia berharap produk baru itu akan menjadi trend setter seperti keramik Platinum sebelumnya.
Saat ini Platinum memasarkan keramik 40 x 40 tipe Cuba Grey dan Cuba Brown, serta 60 x 60 tipe Cavalla White, Crystal Brown, Bogota Cream, Tuscany Brown, dan lain-lain. Ditambah keramik dinding yang diluncurkan pertengahan 2006, seperti Sofia dengan motif tekstil yang glossy dan Foglia yang matt, serta Zerbino yang mengadopsi motif karpet.
Pendapat senada dilontarkan Elvis Samallo, Product Manager PT Keramika Indonesia Asosiasi (KIA). “Tren keramik lantai bermotif natural sepertinya masih bertahan karena sifatnya fleksibel,” ujarnya. KIA masih mengandalkan keramik La Casa yang dilansir medio 2006. Misalnya, Artes yang bercorak tikar, Eifel bercorak besi berkarat, Grazia bermotif kayu, dan Cali Beige bermotif tekstil ukuran 30 x 50. Awal 2007 KIA akan melansir keramik dinding berukuran 30 x 60.

Fancy
Sementara Roman memperluas motif-motif naturalnya melalui tipe Everest, Foresta, Phoenix , dan Medieval berukuran 40 x 40. Keempatnya bermotif marmer dengan warna-warna lembut seperti gradasi krem. Ada pula Medievel Beige berukuran 80 x 80. Roman juga melansir keramik dinding bermotif fancy seperti Festival Lilac berukuran 25 x 90, yang tersedia dalam warna lavender (ungu).
Motif fancy itu juga ditemui pada tipe Fruit, keramik dinding berikut lis bergambar buah-buahan. “Selera konsumen beda-beda. Motif terang seperti itu memberikan alternatif lain,” kata Adrianto Gunawan, Marketing Supervisor PT Satyaraya Keramindoindah, produsen Roman.
Sedangkan RomanGres (satu tinduk dengan Roman) masih mempertahankan Cottage, keramik lantai bercorak gedek, dan Gazebo yang bermotif serat kayu. Selain itu ada Kyoto bermotif tatami, Stell yang mirip besi berkarat, serta Baron dan Paris bermotif wall paper.
Keramik bercorak natural dengan warna lembut seperti putih, krem, dan coklat paling diminati, meskipun produsen juga melansir warna-warna cerah seperti beige (hijau) dan merah bata. Keramik ukuran 40 x 40 dan 45 x 45 masih banyak digemari selain tipe 60 x 60. Amalia M Roozanty, Halimatussadiyah

Solusi Homogeneous Tile
Tren keramik dengan motif alam paling terasa di homogeneous tile. Pasalnya, keramik ini memang diproduksi menurut proses pembentukan batu alam. Homogeneous tile juga lebih tebal, keras, dan kuat ( bending strength 400 kg/m2) ketimbang keramik biasa dan batu alam. Karena itu homogeneous tile sering ditawarkan sebagai solusi marmer dan granit yang terbatas produksinya, tinggi tingkat penyerapan air ( water absorbtion )-nya, dan lebih intens perawatannya.
Water absorbtion homogeneous tile kurang dari 0,5 persen. Batu alam dan keramik biasa di atas itu. Pemasangan dan perawatan homogeneous tile pun lebih mudah. “Jadi, untuk mendapatkan lantai alami dengan kekuatan lebih dan perawatan mudah, homogenous tile adalah pilihan utama,” kata Budi Yulianto Karim, Sales Manager PT Sandimas Reksakeram, produsen Niro Granite, salah satu merek homogeneous tile.
Ukuran homogeneous tile serba besar seperti batu alam dan harganya lebih mahal ketimbang keramik biasa. Hanya karena mengikuti batu alam, corak homogeneous tile tidak seatraktif keramik biasa. Tapi, justru di situlah mewahnya.
Selain itu menurut Leo Wijaya, Marketing and Product Manager PT Granitoguna Building Ceramics, produsen homogeneous tile Granito, proses pengembangan homogeneous tile lebih lama dibanding keramik sehingga tidak bisa sering melansir tipe baru.
Granito menawarkan tipe Salsa, Palazzo, Castello, Rondel, dan yang mutakhir tipe Aurora . Semuanya bermotif batu alam dengan pilihan warna gelap dan terang. Granito tersedia mulai dari ukuran 30 x 30 sampai 60 x 60.
Sementara Niro Granite mengandalkan tipe Instone, Yura, Solfen dan Nordik Stone. Yura mengadaptasi batu alam Italia dengan pilihan warna gelap dan terang. Tipe ini tersedia dalam bentuk matt dan lappato (semi polished atau semi glossy). Solfen terinspirasi dari batu Solnhofen di Jerman. Tipe yang memiliki enam pilihan warna ini tergolong laku.
Nordik Stone yang dilansir medio 2006 menampilkan warna-warna alam yang solid: hitam dan coklat pekat, krem, dan agak putih. Rencananya tahun depan diluncurkan motif kayu dan besi. “Homogeneous tile ukuran 60 x 60 banyak diminati. Harganya tidak jauh beda dengan ukuran 40 x 40. Tapi, di luar negeri yang digemari tipe 45 x 45,” kata Budi.

Harga Beberapa Merek Keramik
Jenis/Merek
LANTAI
Tipe Ukuran Jumlah/box Harga/box
RomanGres Cottage 33,3 x 33,3 9 buah Rp75 ribu
Gazebo 32,5 x 32,5 9 buah Rp95 ribu
Roman Everest 40 x 40 6 buah Rp61 ribu
Phoenix 40 x 40 6 buah Rp61 ribu
Medieval 40 x 40 6 buah Rp61 ribu
Foresta 40 x 40 6 buah Rp61 ribu
Platinum Cavalli 60 x 60 4 buah Rp105.264
Bologna 50 x 50 4 buah Rp64.500
Zerbino 40 x 40 6 buah Rp46 ribu
Mercury Black 40 x 40 6 buah Rp52 ribu
La Casa Charlotte 40 x 40 5 buah Rp65 ribu
Eifel 45 x 45 5 buah Rp75 ribu
Timberly 45 x 45 5 buah Rp75 ribu

DINDING
La Casa Artes 33 x 60 7 buah Rp125 ribu
Centro Cali Beige 30 x 50 10 buah Rp85 ribu
Vivaldi 25 x 40 15 buah Rp75 ribu
Roman Festival Lilac 24 x 45 9 buah Rp67 ribu
Conifer 33,3 x 50 6 buah Rp87 ribu
Platinum Foglia Brown 20 x 33 15 buah Rp39,500
Foglia Basic 20 x 33 15 buah Rp43 ribu
Sofia Dark Brown 20 x 33 Rp39.500
Sofia Dark Blue 20 x 33 15 buah Rp43 ribu
Harga Beberapa Homogenous Tile
Merek Tipe Ukuran Jumlah/box Harga (Rp/box)
 
Niro Granite Yura 40 x 40 6 buah/box Rp250 ribu
60 x 60 3 buah/box Rp250 ribu
Solfen matt (ocra, pearl, shade, olive) 40 x 40 6 buah/box Rp149 ribu
60 x 60 3 buah/box Rp169 ribu
Solfen matt (laterite, coal) 60 x 60 3 buah/box Rp209 ribu
Solfen (lappato) 40 x 40 6 buah/box Rp209 ribu
60 x 60 3 buah/box Rp269 ribu
Nordik Stone 30 x 60 6 buah/box Rp180 ribu
60 x 60 3 buah/box Rp180 ribu
Urban 40 x 40 7 buah/box Rp199 ribu
Navona 45 x 45 5 buah/box Rp139 ribu
Granito Salsa Silver 40x 40 (unpolished) 40 x 40 (polished) 6 buah/box
6 buah/box
Rp144.100 Rp178.200
Salsa Silver 60 x 60 (polished) 3 buah/box Rp210.100
Palazzo Gold 40 x40 (unpolished) 6 buah/box Rp181.500
40 x 40 (polished) 6 buah/box Rp225.500
Palazzo Silver 40x 40 (unpolished) 6 buah/box Rp167.200
40 x 40 (polished) 6 buah/box Rp211.200
Palazzo Gold 60 x 60 (polished) 3 buah/box Rp260.700
Palazzo Silver 60 x 60 (polished) 3 buah/box Rp246.400
Sumber: Daftar harga dari produsen keramik dan homogenous tile. Harga belum dikurangi diskon.

1 comment: