Tiap lantai memiliki keunggulan dan kualitas tersendiri. Ambil contoh lantai tile memiliki keunggulan dari segi warna dan bahan campurannya yang alami dan berasal dari granit alam.
Hal itu dipertegas oleh Manajer Granito Tile Studio, Kuntjoro Tjahjosarwono. Untuk lantai tile Granito, semua bahan yang digunakan berasal dari alam, seperti clay, feldspar, stain yellow, alumunium ball, dan magnesium.
Bukan hanya itu, setelah bahan tadi diolah, bahan tile dibakar di atas suhu 1.230 derajat celsius, sedangkan keramik hanya dibakar di atas suhu 1.000 derajat. Inilah yang membedakan lantai keramik biasa dengan tile. Lantai tile dapat diaplikasikan di rumah bergaya klasik dengan menggunakan warna netral, seperti krem.
Sementara untuk desain rumah modern dan minimalis, lebih cocok menggunakan jenis tile bercorak bintik kecil. Tampilannya cenderung lebih sederhana dibandingkan corak urat pada lantai marmer.
“Tile dan marmer memiliki perbedaan yang cukup mendasar dari segi bahan dan tekstur. Tapi, baik marmer maupun tile cenderung bersifat dingin dan menyejukkan ruangan. Marmer lebih diminati untuk ruang tamu dan kamar mandi,” kata Kuntjoro.
Selain konsep, pertimbangan lain adalah fungsi sebuah ruangan. Contohnya kamar anak. “Bila ingin menggunakan tile, kamar anak paling pas mengaplikasikan tile polished. Tile jenis ini tidak memiliki tekstur terlalu keras. Untuk ruang anak, kita selalu
memilih sesuatu yang mudah dibersihkan sehingga kotoran sangat sulit menempel,” papar Kuntjoro.
Selain menggunakan jenis tile polished, Anda juga boleh memberikan sedikit aksesori seperti karpet. “Penggunaan karpet sebagai pelapis lantai di kamar anak bisa mengurangi dampak bahaya bila si kecil jatuh. Namun, karpet sangat tidak efisien karena mudah lembap. Untuk itu, lakukan pembersihan minimal satu minggu sekali,” saran arsitek Denny Setiawan.
No comments:
Post a Comment